HUMAN RELATION PART 11

 MENGANALISIS DIRI SENDIRI SELAMA MEMPELAJARI HUMAN RELATION

    Human relation adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi. Human relation melibatkan cara individu berkomunikasi, berinteraksi, dan berhubungan dengan orang lain dalam berbagai konteks, seperti keluarga, teman, pasangan, rekan kerja, dan masyarakat umum. Tujuan dari human relation adalah untuk membangun hubungan yang sehat, saling menguntungkan, dan bermakna antara individu-individu.

    Menurut Jack Hallowan dalam bukunya “Applied Human Relation, An Organizational Approach,” meskipun tidak dapat ditentukan tanggal berapa gerakan Human relation dimulai namun tahunnya dapat disebutkan yakni sekitar tahun 1850 ketika perhatian banyak ditumpahkan kepada kebutuhan para pekerja dan tatkala disadari bagaimana kebutuhan tersebut mempengaruhi keseluruhan produktivitas. Human relation merupakan hubungan antara individu terhadap individu lainnya atau individu terhadap suatu organisasi yang menghasilkan suatu ide atau gagasan dalam satu tujuan bersama. Hubungan antar manusia sangatlah penting disalam kehidupan sehari-hari. Hubungan ini pun sangatlah dibutuhkan oleh setiap manusia kepada siapapun itu. Loyalitas pada dasarnya adalah suatu perilaku dari seseorang agar mendapatkan kepercayaan, dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dalam memperlakukan orang lain dengan baik. 

Dalam menerapkan human relation diperlukan skill keterampilan HR yang baik agar dapat berjalan dengan baik juga. Skill keterampilan HR meliputi :

1.     KOMUNIKASI

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sebagai makhluk sosial melakukan kegiatan berkomunikasi. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi dibedakan menjadi 2 yaitu Komunikasi Tertulis, bagaimana kita menuangkan gagasan kita pada tulisan dan Komunikasi Lisan, bagaimana kita berbicara dan menuangkan pikiran kita melalui mulut.

2.     EMPATI

adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri sendiri berada di posisi orang tersebut. Memiliki empati sangat penting dalam hubungan manusia dan dalam kehidupan sehari-hari secara umum.

3.     STRESS MANAGEMENT

Manajemen stres adalah tentang bagaimana kita melakukan suatu tindakan dengan melibatkan aktivitas berpikir, emosi, rencana atau jadwal pelaksanaan, dan cara penyelesaian masalah. Terdapat 2 bentuk stress yaitu Stres yang positif dan stres yang negatif.

4.     RESOLUSI KONFLIK

Dalam berkomunikasi tentunya kita tidak bisa menghindari terjadinya konflik. Namun dengan resolusi konflik kita dapat mengelola dan mengatasi konflik secara efektif. Resolusi konflik adalah salah satu metode penyelesaian konflik dimana sumber konflik atau konflik itu sendiri dihilangkan dengan cara saling bersepakat atau bernegosiasi.

Di Human Relation juga Terdapat 6 Communication styles:

The Controlling Style, The Equalitarian Style, The Structuring Style, The Dynamic Style, The Relinguishing Style, The Withdrawal Style

Lalu terdapat 3 Listening Styles:

Mendengarkan secara kompetitif atau agresif: Jenis mendengarkan yang mana kita akan berfokus untuk membagikan sudut pandang kita sendiri daripada mendengarkan orang lain. 

Mendengarkan secara pasif: Jenis mendengerkan dimana kita tertarik dengan topik pembahasan orang lain sehingga kita dapat memahami apa yang orang lain sampaikan.

Mendengarkan secara aktif: Jenis mendengarkan sama seperti jenis pasif, namun bedanya pada jenis ini kita memerlukan timbal-balik sehingga kita menanyakan suatu pernyataan untuk memverifikasinya.

    Untuk mewujudkan suatu human relation diperlukan komunikasi efektif, komunikasi efektif adalah komunikasi yang menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi, tujuan dari komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dengan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang serta melatih menggunakan bahasa non verbal dengan baik. komunikasi nonverbal ialah setiap pelaku dan karakteristik yang mengirimkan makna tanpa menggunakan kata-kata. Tipe-tipe komunikasi non verbal yaitu terdapat heptik (indera perasa atau sentuhan), penampilan fisik, artefak (objek personal yang digunakan untuk memberitahu identitas atau kepribadian dilingkungan), faktor lingkungan, proxemic (jarak memberitahukan status), chronemic (bagaimana kita mempresepsikan dan menggunakan waktu untuk mendefinisikan identitas dan interaksi), paralanguage (komunikasi vocal namun tidak menggunakan kata-kata), dan terakhir keheningan.

Dan ada 3 Listening Style :

1.Mendengarkan secara kompetitif/agresif adalah orang yang hanya berfokus membagikan pendapatnya sendiri ketimbang mendengarkan dari sudut pandang/pendapat orang lain.
2. Mendengarkan secara pasif adalah orang yang memliki sikap lebih senang mendengarkan apa yang di bicarakan oleh lawan bicara. Jenis ini hanya senang mendengarkan pendapat orang lain tanpa sadar bahwa kita senang mendengarkan pendapatnya. 
3.Mendengarkan secara aktif adalah orang yang memiliki ketertarikan untuk mendengarkan lawan bicaranya, lalu ia akan memberikan respon bahwa apa yang sudah di dengarkannya tadi benar atau tidak.   

Menganalisa Diri Sendiri :

    Komunikasi adalah cara dalam mengadakan hubungan antar manusia (human relation), karena melalui komunikasi antar pribadi kita dapat mengenal diri sendiri, mengenal orang lain, mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain dalam arti berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi juga merupakan tindakan dari satu orang atau lebih, dengan mengirim dan menerima pesan, yang terjadi dalam konteks tertentu. Di dalam komunikasi tadi terdapat kesempatan untuk melakukan umpan balik yaitu saling mempengaruhi. Selain itu juga Komunikasi harus menjadi efektif karena komunikasi yang efektif sangat penting untuk berperan dalam keberhasilan interaksi dan hubungan manusia di berbagai konteks, termasuk pribadi, profesional, dan sosial.

    Dari keenam gaya komunikasi yang sudah dibahas, Saya pribadi sebagai Mahasiswa juga dapat merasakan bahwa gaya komunikasi yang sering saya pakai yaitu The Relinguishing Style, saya sangat senang menerima saran serta gagasan dari orang lain untuk saya sendiri. Bukan berarti saya tidak ingin memerintah, tetapi masukan serta saran yang diberikan kepada saya itu sangat cukup membantu. Dengan itu saya dapat mengetahui bahwa dia memperhatikan hal hal yang sudah saya lakukan dalam kerja sama yang dibangun, demi mencapai suatu tujuan bersama. Karena saya sendiri pun orangnya memiliki sikap yang terbuka, kritik yang dapat membangun saya terima apalagi saran dari orang lain. Dalam Gaya Komunikasi ini juga menurut saya lebih efektif untuk orang-orang dalam suatu kelompok atau organisasi yang melibatkan banyak orang. Karena apa yang disampaikan oleh pengirim pesan bisa dipertanggungjawabkan. 

    Namun hari demi hari ketika semua berjalan begitu saja, ada perubahan gaya komunikasi yang saya lakukan yaitu gaya komunikasi The Structuring Style. Saya pribadi merasa lebih nyaman dengan ini, karena semua hal yang harus dilakukan dapat berjalan dengan baik dan rapih ketika sudah disusun dan ditata dengan baik, contohnya ketika mencatat tugas dan kapan harus dikerjakan, Lalu melakukan Olahraga rutin di hari Sabtu sore, serta ketika dalam sebuah organisasi pun saya lebih sering menggunakan gaya ini, dan lebih cocok ketika kalian memiliki jiwa yang perfeksionis.

    

Komentar